PK Bapas Nusakambangan Beri Konseling Demi Tingkatkan Kepercayaan Diri WBP

    PK Bapas Nusakambangan Beri Konseling Demi Tingkatkan Kepercayaan Diri WBP
    PK Bapas Nusakambangan Beri Konseling Demi Tingkatkan Kepercayaan Diri WBP
    Nusakambangan - Menumbuhkan motivasi yang ada dalam diri warga binaan pemasyarakatan agar memiliki rasa percaya diri merupakan salah satu tugas pembimbing kemasyarakatan Bapas Kelas II Nusakambangan. Tak terkecuali EF, warga binaan pemasyarakatan Lapas High Risk Karanganyar yang merasa terbantu berkat penguatan dari pembimbing Kemasyarakatan Bapas Kelas II Nusakambangan Kemenkumham Kantor Wilayah Jawa Tengah, Selasa (17/01/2023). Melalui giat penelitian kemasyarakatan dan asesmen kebutuhan, EF membeberkan permasalahan yang ia alami selama menjalani pembinaan di Lapas dengan pengamanan super maksimum tersebut. EF mengaku ada kekhawatiran yang berlebih terkait kehidupan yang dialami oleh keluarganya. “Saya sudah tiga bulan ini merasa sedih, Saya merasa gagal dan kadang sering menangis sendiri di dalam kamar. Saya jadi kurang percaya diri waktu berkomunikasi dengan anak istri”, buka EF, WBP tindak pidana narkotika Disela penggalian data tersebut, Daru, pembimbing kemasyarakatan Bapas Nusakambangan kemudian memberikan nasehat serta motivasi agar klien tetap semangat dalam menjalani masa pidana. Pembimbing kemasyarakatan meminta WBP agar menamankan hal positif dalam pikiran.  “Mas harus perbanyak beribadah, rutin shalat dan baca Alquran. Itu penting agar pikiran bapak lebih tenang. Dengan begitu, pikiran tenang akan membentuk pikiran postitif sehingga nanti output perilakunya menjadi positif, ” terang pembimbing kemasyarakatan Bapas Nusakambangan. Kepada pembimbing kemasyarakatan, EF mengaku masih minder jika menelepon anak dan istrinya. Hal ini dikarenakan EF merasa bersalah sudah membuat anak dan istri saya terlantar akibat perbuatan yang EF lakukan. Semenjak EF dibina di Lapas High Risk Karanganyar, Nusakambangan, komunikasi dengan keluarga masih terbatas. Lanjutnya dikatakan bahwa klien EF harus rutin ibadah dan mendalami lebih lagi tentang agama. Klien juga dituntut untuk melatih kembali bersosialisasi dengan sesama penghuni dan petugas lapas.  “Tetap berdoa, dan selalu jalin silahturahmi dengan keluarga. Minta maaf dan terus terang adalah solusi atau jalan keluar bapak untuk mempunyai motivasi dan percaya diri kembali. Melalui komunikasi yang terjalin baik dan terbuka, niscaya keluarga akan memahami kondisi mas yang saat ini dibina di Nusakambangan” tambah pembimbing kemasyarakatan. EF mengaku berterima kasih dengan konseling dengan pembimbing kemasyarakatan karena sangat membantunya dalam memecahkan permasalahan yang sedang dihadapi olehnya. Bapas Kelas II Nusakambangan berharap agar klien EF untuk lebih percaya diri serta bisa bersosialisasi dengan sesama penghuni yang lain. Dan paling penting adalah warga binaan pemasyarakatan mampu meningkatkan kesadaran untuk tidak mengulangi tindak pidana kembali.

    Rifki Maulana

    Rifki Maulana

    Artikel Sebelumnya

    Panglima TNI : TNI Harus Mampu Membantu...

    Artikel Berikutnya

    Hendri Kampai: Macan Versus Banteng di Antara...

    Berita terkait