Pelatihan Fungsional Pertama Teknik Penyehatan Lingkungan (TPL) telah rampung dilaksanakan Jumat (25/2), secara tatap muka dan daring. Pelatihan tersebut merupakan upaya Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam mewujudkan permukiman berkonsep smart living. Terselenggara sejak 15 Februari, Pelatihan Fungsional Pertama TPL diadakan melalui Pusat Pengembangan Kompetensi Manajemen.
Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi Manajemen diwakili Kepala Balai Pengembangan Kompetensi PUPR Wilayah V Yogyakarta, saat menutup pelatihan secara resmi menyampaikan bahwa dalam rangka meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia, saat ini kita sedang giat melaksanakan pembangunan infrastruktur. Selain pembangunan infrastruktur peningkatan kualitas permukiman melalui ketersediaan air minum dan air bersih serta pengelolaan sanitasi yang berkelanjutan merupakan wujud kegiatan kolaboratif skala kawasan dalam mendukung terwujudnya lingkungan permukiman konsep smart living.
Baca juga:
Jaga Faktor Keamanan Sebelum Bertugas
|
“Strategi Kementerian PUPR dalam menjalankan tugas tersebut dilaksanakan melalui fungsi pembangunan dan pembinaan. Dalam menjalankan fungsi tersebut, Sumber Daya Manusia (SDM) adalah komponen penting dalam penentuan keberhasilan visi dan misi organisasi khususnya yang menjalankan fungsi pengelolaan serta pembinaan permukiman yaitu para Pejabat Fungsional Teknik Penyehatan Lingkungan. Diperlukan Pejabat Fungsional yang mumpuni sehingga mendorong tercapainya sasaran yang telah ditetapkan, ”ujar Siska.
Sebanyak 30 orang peserta dinyatakan lulus dari pelatihan yang diselenggarakan oleh Bapekom PUPR Wilayah V Yogyakarta ini. Para peserta telah menjalani 46 Jam Pelajaran (JP) dengan tujuan dapat menjadi Pejabat Fungsional yang profesional dan kompeten dibidangnya. Sehingga mampu mendorong tercapainya visi dan misi organisasi.
Diantara peserta yang lulus, terdapat tiga orang peserta yang berhasil meraih predikat peserta terbaik. Peserta dari Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sulawesi Barat, Jurmawanti sebagai terbaik pertama; terbaik kedua diraih Dwina Maharani peserta dari Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jawa Tengah; dan peserta dari Balai Teknologi Air Minum, Muhammad Raihan meraih terbaik ketiga.
“Sangat banyak manfaatnya karena kami dilatih dalam dunia per-DUPAK (Daftar Usulan Penetapan Angka Kredit)-an. Mulai dari belajar apa itu integritas, bahaya narkoba, pengarusutamaan gender, manajemen risiko. (Pelatihan ini) Memberikan pemaham secara rinci terkait kegiatan-kegiatan pada Jabatan Fungsional TPL, menyusun SKP (Sasaran Kinerja Pegawai) metode baru, menyusun DUPAK, dan bagaimana cara mengajukannya hingga belajar aplikasi SI-MENTOR, ”ujar Jurmawanti.
Jurmawanti melanjutkan, “Dari pelatihan ini tentunya akan sangat membantu Unor (Unit Organisasi) tempat saya bekerja. Karena pengetahuan tersebut akan saya terapkan dan membantu rekan kerja yang lain untuk memahami yang sebelumnya masih sangat awam terkait materi tersebut.”