JAKARTA - Nama putri mantan Presiden RI Gus Dur, Zannuba Ariffah Chafsoh atau dikenal dengan panggilan Yenny Wahid mendapat skor tertinggi berdasarkan analityc big data terkait Cawapres Ideal Ganjar. Melalui diskusi bertema "Big Data Analytic Cawapres Ideal Ganjar" yang digelar Sabtu, (14/10/2023) di Gedung CM, Matraman I, Jakarta Timur, salah satu organ pemenangan Ganjar Pranowo, Ganjar Center menggelar diskusi untuk membedah temuan tersebut.
Hadir Poempida Hidayatulloh (Kornas Ganjar Center) dan Indon Novo (Analis Cakra Data) sebagai pemateri dalam diskusi tersebut. Dalam kesempatan menyampaikan hasil temuannya, Kornas Ganjar Center, Poempida Hidayatulloh mengungkapkan bahwa bahwa penggunaan big data sebagai analisis dalam membaca peta politik merupakan hal menarik dan bagian dari jawaban terhadap tantangan digitalisasi saat ini.
Baca juga:
BPKK DPD PKS Pandeglang Peringati Hari Ibu
|
"Hasil kajian terhadap big data analytic ini merupakan analisis atas berbagi sumber data yang sudah dihimpun sejak tahun 2014. Data tersebut meliputi: Social Media data source, online News data source, surveys data, latest election results dan recent experts’ opinions, " kata Poempida.
Dalam analisis big data ini, Poempida Hidayatulloh menyebutkan adanya beberapa parameter yang diukur. Parameter ini diambil berdasarkan variabel-variabel yang dianggap bernilai politis dalam kaitannya dengan pencalonan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden 2024.
Parameter yang digunakan tersebut melipitu dukungan dari partai koalisi, dukungan dari Megawati, dukungan dari NU, dukungan gender perempuan, dukungan internasional, tidak ada beban politik, representasi sebaran secara kultural, representasi sebaran secara geolokasi, representasi sebaran secara profesi, representasi sebaran secara ideologi.
Temuan dari analityc big data yang dilakukan Ganjar Center, menurut Poempida, menunjukkan bahwa mama Yenny Wahid memperoleh skor tertinggi yaitu 8.9 sebagai sosok cawapres ideal untuk Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024.
Diungkapkan oleh Poempida, keunggulan Yenny Wahid yang dikomparasikan dengan nama-nama cawapres lain yang juga muncul di banyak pemberitaan di media, setidaknya ditopang oleh empat variable penting. "Empat variabel tersebut adalah dukungan berbasis gender/perempuan, kultural, dukungan nahdliyin, kultural dan international, " kata Poempida.
Sementara, nama lain yang muncul adalah Mahfud MD dengan perolehan skor 8 dan Siandiaga Uno dengan skor sama 8.1. Mahfud MD, berdasarkan analityc big data terlihat kuat pada variable ideologi dan beban politik. Sementara, Sandiaga Uno terlihat kuat pada variable international, profesi, dan ideologi.
Baca juga:
KPU Luwu Utara Gelar Sosialisasi JDIH
|
Poempida menambahkan bahwa berdasarkan analisis Big Data Ganjar Center ini, muncul potensi bahwa sosok Yenny Wahid bisa menjadi "booster" politik untuk dapat memenangkan Ganjar Pranowo dalam pilpres 2024. "Yenny Wahid adalah booster politik yang kita cari untuk memenangkan Pilpres 2024 untuk Ganjar Pranowo, " ungkap Poempida Hidayatulloh.
Apakah Ganjar Center akan merekomendasikan nama Yenny wahid ke Megawati, PDIP dan partai koalisi?
Poempida mengatakan bahwa hasil Big Data Analytic Ganjar Center dipastikan akan didengar oleh elit pengambil keputusan pengusung Ganjar Pranowo melalui berbagai pihak yang menyalurkan data dan informasi ke elit pengambil keputusan pemenangan Ganjar Pranowo.
Sementara itu, Indon Novo, analis Cakra Data yang hadir sebagai penanggap terhadap temuan analisa Big Data Ganjar Center Pranowo menyatakan bahwa data sangat penting di Pemilu 2024. Ini karena jumlah pemilih Indonesia yang sangat besar dan didominasi oleh generasi millenial dan Z.
"Ceruk ini perilakunya cenderung bersikap zero moment of truth atau mundur satu langkah sebelum memutuskan sebuah pilihan. Mereka cenderung melakukan riset dan analisa melalui berbagai sumber, " katanya.
Terkait dengan temuan Ganjar Center terhadap sosok Yenny Wahid sebagai cawapres ideal Ganjar Pranowo sengan skor 8.9, Indon Novo mengatakan bahwa apabila data ini sesuai dengan metodologi dan parameternya, maka hasilnya representatif.
"Big data Ganjar Center memiliki prefrensi dan use case. Apabila analisa data Ganjar Center ini sesuai dengan metodologi dan parameternya sebagaimana yang ditetapkan Ganjar Center, maka hasilnya representatif, " kata Novo.
Indon Novo menambahkan, data tidak pernah berbohong. Maka, saat ini tentu tergantung oleh para elit politik pengambil keputusan soal Cawapres Ganjar Pranowo. Yang jelas, Big Data analytic Ganjar Center bisa dijadikan referensi.
Namun demikian, menurut Novo, analisis Big Data juga sangat bergantung pada use case dan parameter yang digunakan. Karena, berbeda parameter yang digunakan maka hasilnya juga bisa berbeda.